Oleh : Guntoro Soewarno *)
Mulailah dari Pelihara Indukan, Jual Anakan dan Pakan mesti Gratis
SRAGEN (ipama.asia) – Cerita tentang orang budidaya dengan pembesaran lele yang gagal itu sudah banyak sekali. Cerita ini akan terus berseri, selama model bisnis dan cara bermainnya tidak diubah.
Kebutuhan lele itu aslinya luar biasa. Pasar terbuka lebar. Harga jual juga tinggi Rp 18 ribu per Kg. Tapi sangat jarang pemain budidaya lele sukses dan kaya raya.
Ini terjadi karena salah dalam tata kelola. Semua serba keluar biaya. Pakan tergantung pada produk toko. Mitos bahwa lele harus makan pelet itu terus dipelihara. Padahal sejatinya lele itu pemakan apa saja.
Maka dari itu, kalau kita ingin sukses bisnis budidaya lele, model dan cara bermainnya mesti diubah. Lalu bagaimana caranya agar budidaya lele itu bisa untung terus? Begini penjelasannya;
- Mulailah dari Beli Bibit dan Jualan Anakan.
- Ketika kita sudah saatnya pembesaran, semua biaya mesti bisa dipangkas dengan cara pakan serba produksi sendiri
- Bangun infrastruktur pakan baik untuk anakan maupun pembesaran dan indukan.
Mulailah dari Bibit
Mulailah dari nol. Dari beli indukan satu pasang umur di atas 1 tahun.
Buat kolam ukuran 1 m x 1 m dua buah. Pisahkan yang jantan dan betina di kolam-kolam itu.
Pelihara satu bulan. Sampai airnya keruh.
Kuras tiap satu minggu. Air limbahnya tampung dalam kolam ukuran 1×2 m untuk budidaya cacing sutra. Kasih limbah sayur satu genggam. Cacing ini untuk pakan anakan lele saat baru berumur 3 hari sampai 2 minggu.
Setelah sudah punya cacing sutra, buat kolam ukuran 3×5 meter untuk pemijahan indukan lele.
Cara Pemijahan dan Ciri-ciri mau Kawin
Setelah satu bulan pelihara indukan dan cacing sutera sudah bisa dipanen, maka mulailah pemijahan lele.
Ciri-ciri betina yang lagi birahi adalah perut membuncit dan lubang betina menghitam.
Kalau sudah seperti itu, pindahkan indukan betina dan jantan dalam kolam ukuran 3×5 m. Dengan catatan air kolam dalam keadaan bersih.
Indukan Lele kemudian akan kawin sendiri. Setelah itu menetas anakannya.
Setelah menetas, pindahkan lagi indukan jantan dan betina di kolam masing-masing.
Perlakuan Anakan Lele
Indukan lele pertama kali menetaskan anakannya sebanyak 20.000 ekor. Setelah menetas, air dibuat mengalir ada sirkulasi sehingga kandungan oksigen banyak.
Kasih makan kuning telor sampai umur 2-3 hari. Setelah masuk hari ke-4 kasih makanan cacing sutra.
Setelah umur seminggu disortir. Yang besar dipisahkan. Seminggu kemudian disortir lagi. Yang besar sudah bisa dijadikan anakan lele yang bisa dijual. Juallah yang 10 ribu ekor.
Pakan Indukan Lele
Pakan indukan lele yang paling bagus adalah keong emas atau bekicot. Buat kolam lagi untuk pelihara keong emas dan menanam enceng gondok. Itu makanan indukan lele yang sudah lebih dari cukup.
Buat tiap dua bulan sekali indukan kawinkan agar terus menghasilkan anakan.
Pembesaran Lele
Kunci sukses pembesaran lele adalah sebagai berikut;
- Kurangi kepadatan lele per m2-nya. Biasanya 200-400 m2 buat menjadi 100 ekor per m2.
- Pakan mesti buat sendiri.
- Siapkan pakan dari Azola, sisa sayur dan Bekatul atau singkong. Khusus singkong mesti direbus.
- Campur bahan aktif itu, kemudian difermentasi.
Dengan pakan yang serba gratis, maka total HPP menjadi Rp 12 ribu per Kg. Kalau dijual dengan harga Rp 18 ribu per Kg maka masih ada untung.
Keuntungan lain adalah dengan menjual anakan.Dengan catatan cacing sutranya juga gratis.
Dengan model dan cara bermain seperti itu, maka budidaya lele tidak mengenal kata rugi. (bersambung)
*) Guntoro Soewarno, Peneliti di Institut Pengembangan Masyarakat (Ipama), satu perusahaan konsultan pemberdayaan masyarakat di bawah PT Aurora Alpha Centauri.
Ipama membuka diri untuk berkolaborasi dengan lembaga pemerintah, BUMN, perusahaan swasta, LSM lokal, pribadi dan lembaga lainnya yang mempunyai minat dan misi yang sama dengan Ipama. Bagi yang ingin berkolaborasi dalam program-program Ipama bisa menghubungi admin; Email : Infoipama@gmail.com dan whatsapp : 0817422383