Oleh : Guntoro Soewarno *)
Untuk bisa Sukses Mulailah dari Kecil dan Sabar
SEMARANG (ipama.asia) – Sukses di Pertanian terintegrasi berbasis organik itu mudah diucapkan, tapi bukan perkara gampang saat menjalankannya. Biar bisa terpaksa menjadi kaya raya, mulailah dengan skala kecil, tekuni secara konsisten dan sabar. Yang penting disiplin dieksekusi dari apa-apa yang sudah diplanning.
Kesuksesan yang besar, selalu dimulai dengan langkah pertama yang kecil. Integrated Farmin berbasis organik, tidak akan jadi apa-apa kalau kita tidak punya mentalitas disiplin di eksekusi.
Lalu dari mana kita mulai? Begini penjelasannya;
Awali dengan Perencanaan
Perencanaan yang matang ini sesungguhnya berlaku buat usaha apa saja. Karena dalam bisnis, yang sudah direncanakan saja bisa gagal, apalagi tidak direncanakan. Dengan adanya perencanaan, maka step by stepnya menjadi sangat terukur.
Berikut ini hal-hal penting yang mesti dirumuskan;
- Lihat potensi setempat/lokal. Ada tanaman apa saja? Di mana ada pohon bambu? Di mana ada pohon singkong, jarak jakarta, rumut teki dsb. Di mana ada orang memelihara kambing dan sapi. Di mana ada pengepul barang bekas yang besar, bagaimana sumber airnya dan sebagainya.
- Pikirkan Target Pasarnya. Mereka ada di mana? Di mana perumahan menengah ke atas? Di mana ada resto-resto besar, di mana ada rumah sakit, dan sebagainya.
- Rencanakan akan dimulai dari apa dulu. Apakah dari peternakan ayam kampung organik dulu? Atau budidaya sayur organik dulu? Atau dari ikan lele atau gurame dulu.
- Buat Plan tertulisnya plus schedule eksekusinya.
- Misal kita akan mulai dulu dengan peternakan ayam kampung dulu, maka buat perbanyakan EM-4 dulu, buat pakan fermentasi dulu sebanyak-banyaknya. Kalau misalnya kita akan mulai dengan sayur organik dulu, maka buat pupuk pembenah tanah, POC, Katalis, ZPT, KCL, Urea dan NPK yang semuanya organik.
- Ingat bahwa apapun yang kita mulai di awal, konsep Integrated Farming berbasis organik harus selalu melekat di dalamnya. Kalau masing-masing berdiri sendiri, tidak akan teratur dan seimbang. Jadi kalau kita memutuskan untuk ayam kampung organik dulu, maka juga harus berfikir untuk menanam sayur organik, agar pupuk dari ayam bisa bermanfaat.
- Jangan lupa strategi Medsos sejak awal. Lakukan kegiatan marketing sejak awal. Sehingga kelak ketika sudah mulai jualan produk, publik sudah tahu kalau kita lagi budidaya pertanian terintegrasi berbasis organik.
Mulai dari Lahan Seluas 1.000 m2
Langkah selanjutnya cari lahan seluas 1.000 m2. Lahan tidak usah beli. Tapi ajak kerjasama siapa saja yang punya lahan menganggur. Atau sewa juga tidak apa-apa, karena pasti harganya murah.
Modal jangan terlalu tersedot untuk membeli tanah. Di mana-mana banyak tanah menganggur. Rata-rata pesantren punya lahan menganggur, ajan kerjasama bagi hasil. Atau bisa pakai lahan perhutani.
Lahan yang perlu dperhatikan adalah lokasinya. Mesti dekat dengan permukiman, jalannya tidak susah dan ini yang penting; sumber airnya ada dan kalau bisa melimpah.
Setelah lahan sudah dapat; pecah-pecah lahan itu untuk beberapa peruntukan;
- Seluas 300 m2 untuk membangun sawah palsu untuk tanam padi.
- Seluas 200 m2 untuk membangun sawah palsu untuk sayur.
- Seluas 100 m2 untuk gudang dan kandang kambing.
- Seluas 100 m2 untuk Peternakan Ayam Kampung Organik
- Seluas 200 m2 untuk kolam ikan gurame dan eceng gondok
- Seluas 100 m2 untuk produksi berbagai macam pupuk.
Mulai dari yang Ada, tidak usah Mengada-Ada
Pertama, beli semua barang bekas. Drum, galon, bekas cat, dan semua peralatan pertanian. Tentu kalau ada yang bekas juga.
Kedua, kumpulkan limbah rumah tangga dan olah. Sumber limbah rumah tangga ya dari ibu-ibu rumah tangga, warung tegal, penjual buah, penjual juz buah, tukang gorengan untuk mengambil kulit singkong, tukang martabak untuk ambil kulit telornya, resto-resto besar. Dari sumber-sumber itu bisa diambil bekas sayur, bekas buah, bekas manakan, bekas kulit buah, kulit singkong, kulit telor, dsb.
Ketiga, olah jadi pupuk organik padat dan cair. Proses bahan-bahan itu menjadi POC dan POP (Pupuk Organik Padat). Lakukan terus menerus. Sekalian buat juga pakan fermentasi sampai jadi silase.
Keempat, Produksi Pupuk Pembenah Tanah. Produksi pupuk pembenah tanah sebanyak-banyaknya. Ini sangat penting karena semua penanaman mesti diberi pupuk pembenah sampah. Buat juga pupuk ZPT yang ada unsur fungi dan herbisidanya.
Kelima, tanam pagar keliling. Tanam pagar keliling dengan tanaman Jarak Jakarta, Singkong, Kaliandra, Kelor, dan sejenisnya. Satu meter setelah pagar keliling tanam Pepaya, Nangka, semua jenis empon-empoh seperti Kunyit, Temulawak, Jahe, Sirih, Talas, sereh dapur dan semua tanaman obat.
Keenam, buat media tanam untuk membuat bahan dasar sawah palsu.
Ketujuh, buat sawah palsu dengan polibag untuk menanam sayur dan padi. Sayur 200 polibag, padi 300 polibag.
Kedelapan, bangun kandang ayam dan kambing. Mulailah dengan Ayam Kampung Organik dulu. Setelah itu kandang kambing untuk dua ekor. Jika modal tidak memungkinkan untuk sementara Kohe dan kencing kambing dan sapi beli dulu. Tapi lebih baik sejak awal sudah ada kambing.
Kesembilan, bangun kolam untuk budidaya azola ukuran 2×3 m. Lakukan juga budidaya Alga dalam galon-galon sebanyak mungkin.
Kesepuluh, bangun kolam ikan untuk Gurame.
Catatan : Target dari langkah 1 sampai 10 ini adalah infrastruktur pertanian terintegrasi berbasis organik dalam tiga bulan sudah terbangun sempurna dan pada bulan kedua sudah ada pendapatan harian dari jualan sayur dan telor ayam kampung organik.
Beberapa Catatan Penting
- Proses dari langkah satu ke sepuluh perlu waktu satu tahun.
- Pada awal bulan pertama mulailah promosi di medsos. Pada bulan kedua kanvasing.
- Semua langkah-langkah ini dokumentasikan dengan video, kemudian upload di Instagram, website dan media sosial lainnya. Sehingga kelak brand menjadi kuat.
- Target Pasar Utama adalah warga kelas menengah ke atas dan warung-warung plus Resto besar.
- Biar kita bisa jadi pemenang pasar sesungguhnya, produk buat sangat berkualitas, jual dengan harga murah. Lakukan promo dengan memberi sayur gratis, daging gratis pada komunitas tertentu.
- Kambing butuh pakan per hari 4 Kg per ekor.
- Jagung manis panen 80 hari, untuk dapat 1 Kg batang jagung butuh 3-4 batang. Jarak tanam jagung dalam 1 m2 isi 10 batang.
- Setiap memelihara kambing 7 ekor maka akan ada pendapatan Rp 1 juta per bulan, karena siklus kambing beranak tiap 7 bulan sekali.
- Semua yang kita tanam dibuat agar bisa tanam tiap hari, panen tiap hari.
- Kambing tiap hari memproduksi 4 Kg kohe dan 1 liter air kencing per ekor
- Gurame per m2 isi 20 ekor, butuh 1,5 kg per hari pakan hijauan.
- Bibit gurame dua jari tangan harga Rp 3.000 per ekor.
- Lahan 6×6 m2 untuk menghasilkan ayam per bulan 300 ekor terjual.
Perkuat Basik Kembangkan Program Intansari
Setelah tiga tahun program 1.015 sukses, maka langkah selanjutnya adalah sebagai berikut;
Pertama, perkuat basik. Lakukan promo berulang-ulang. Perkuat basis pasar di lingkungan sendiri. Produk jaga arah terus berkualitas, jual dengan harga murah. Niatin nolong banyak orang.
Kedua, buat semuanya stabil. Stabilkan pabrik pupuknya, stabilkan pertaniannya, stabilkan peternakannya, stabilkan perikanannya, stabilkan infsrastruktur penunjangnya, stabilkan timnya.
Ketiga, perluas basis pasar dengan mengembangkan program Intansari. Apa itu Intansari? Intansari adalah Integrasi Pertanian Desa Mandiri. Mulailah kembangkan model Program 1.015 dengan bermitra. Kuasai pasar Desa, Kuasai pasar Kecamatan. Karena saat itu kita sudah bisa menjual padi organik, sayur organik, telor organik, daging organik, ikan organik, buah-buahan organik dan pupuk organik.
Keempat, pola kemitraan dikembangkan dengan semangat berbagi. Berbagi ilmu, berbagi program, berbagi kekayaan.
Jadilah Guru yang Baik
Langkah akhir setelah terpaksa menjadi kaya raya adalah semangat berbagi. Terutama berbagi ilmu dan berbagi harta.
Jadilah guru terbaik. Ajari siapa saja yang ingin terpaksa kaya raya gara-gara menjadi petani. Ajari mereka sampai bisa.
Ketika mereka memutuskan untuk memulai, maka dampingi sampai sukses. Jika tidak ada modal, bantu permodalan tapi tidak boleh lebih dari 30%. Kembangkan sistem bagi hasil.
Semakin kita banyak berbagi, percayalah kebahagiaan sejati sudah kita raih. Bahagia yang sesungguhnya. Karena saat itu kita sudah benar-benar jadi petani mandiri yang merdeka.
Merdeka yang sesungguhnya. Merdeka dari rasa lapar (ekonomi) dan terbebas dari rasa takut (politik). Sebagaimana pesan inti dari QS Quraisy, Surat ke 106, ayat ke 3 dan 4; Allah berfirmal (3) Maka hendaklah mereka menyenbah Tuhan Allah pemilik rumah ini (Ka’bah), (4) Tuhan yang telah memberi mereka makanan untuk membebaskan dari rasa lapar (merdeka ekonomi) dan mengamankan mereka dari rasa takut (merdeka politik). (tamat).
*) Guntoro Soewarno, Peneliti di Institut Pengembangan Masyarakat (Ipama), satu perusahaan konsultan pemberdayaan masyarakat di bawah PT Aurora Alpha Centauri.
Ipama membuka diri untuk berkolaborasi dengan lembaga pemerintah, BUMN, perusahaan swasta, LSM lokal, pribadi dan lembaga lainnya yang mempunyai minat dan misi yang sama dengan Ipama. Bagi yang ingin berkolaborasi dalam program-program Ipama bisa menghubungi admin; Email : Infoipama@gmail.com dan whatsapp : 0817422383