Peternakan Organik (1) : Bisakah Kaya Raya dari Ayam Kampung Organik?

Oleh : Guntoro Soewarno *)

Apa Kunci Suksesnya?

SRAGEN (ipama.asia) Ayam kampung organik? Rasanya tentu aneh. Karena ayam kampung selama ini ya sudah otomatis organik. Bisa jadi benar. Tapi ada pembeda yang tegas; Ayam Kampung organik ini memakai pakan fermentasi.

Apa yang membedakan ayam kampung organik dengan pakan fermentasi dengan ayam kampung biasa? Tentu berbeda jauh. Ayam kampung organik itu dagingnya tanpa lemak, rasanya gurih dan manis. Dan ini yang penting; Menyehatkan Badan.

Mengembangkan peternakan organik itu sangat penting. Ada beberapa penjelasan kenapa mesti mengembangkan peternakan berbasis organik?

  1. Produknya berkualitas. Ayam kampung organik rasa dagingnya manis dan gurih. Kandungan lemaknya sangat rendah. Dan kualitas dagingnya empuk dengan serat yang merah sempurna.
  2. Produk yang menyehatkan, halal dan thayib. Ini terjadi karena unsur kimianya tidak ada. Dagingnya berkualitas, telornya menyehatkan. Telor ayam kampung organik adalah telor dengan kandungan albumin yang tinggi, sehingga sangat menyehatkan.
  3. Menyelesaikan problem sampah dan lingkungan. Pakan ayam kampung organik, kambing organik dan sapi organik bahan utamanya adalah limbah rumah tangga yang diproses menjadi pakan fermentasi. Dengan mengembangkan peternakan organik, maka problem sampah dan lingkungan terselesaikan dengan sempurna dan seketika.
  4. Menekan biaya produksi. Dengan pakan fermentasi maka harga pokok produksi (HPP) bisa ditekan sampai 40%. Ini karena semua bahan pakan fermentasi nyaris gratis, bahan tersedia di sekitar kita dan melimpah ruah.

Model Program Bisnisnya

Ayam kampung bagi masyarakat desa itu sudah menjadi kebiasaan hidup mereka. Di mana mereka tinggal, selalu memelihara ayam kampung.

Yang menjadi masalah, kenapa kita tidak pernah menyaksikan warga desa yang memelihara ayam kampung, kambing dan sapi tidak sampai mampu meningkatkan taraf ekonominya sampai menjadi orang kaya raya?

Bahkan, meski mereka sudah membudidayakan ayam kampung atau kambing maupun sapi sudah puluhan tahun? Tapi pada kenyataannya, kondisi hidup mereka biasa-basa saja.

Di mana letak persoalan mendasarnya? Kuncinya ada model (bukan modal) bisnisnya. Selama cara mereka mengelola tetap tradisional, atau laiknya kebanyakan orang pada umumnya, maka peternakan mereka tidak akan menghasilkan apa-apa.

Untuk bisa sukses bisnis budidaya mesti memperhatikan beberapa hal;

  1. Model bisnisnya.
  2. Positioning bisnisnya.
  3. Target Pasarnya
  4. dan Value Addednya

Selama empat hal itu tidak menjadi perhatian yang serius, maka hasil akhirnya tidak akan ke mana-mana. Beternak puluhan tahun, tapi hasilnya tidak beranjak barang sejengkal.

Apa Kunci Suksesnya?

Artikel ini akan menjelaskan secara runtut bagaimana bisa budidaya ayam kampung organik, kambing dan sapi organik, ikan organik. Sehingga secara bisnis akan terus bertumbuh dan berkelanjutan. Lalu apa kunci suksesnya? Penjelasannya sebagai berikut;

Ayam Kampung Organik

  1. Model bisnis yang dikembangkan adalah; Dalam satu kandang dengan ukuran 3×6 m2 hanya ada 11 ekor indukan dengan komposisi 10 betina dan 1 jantan.
  2. Tugas betina hanya bertelor. Tugas mengerami diganti mesin penetas. Tugas memelihara dari umur 0 sampai 30 hari diganti secara mekanik.
  3. Kandang didesain secara khsusus sehingga sehat, bersih dan alas sekam tidak perlu diganti selamanya.
  4. Pakan fermentasi bahan dasarnya dari sayur bekas, sisa makanan, buah bekas, air cucian beras, EM-4 dan ikan rucah yang diolah melalui proses oksidasi sehingga menjadi pakan fermentasi yang lengkap dan berkualitas.
  5. Telor yang tidak menetas diproses menjadi probiotik yang sangat mahal, telor yang kecil dan bentuknya bulat sempurna dijual. Jadi jangka pendek sudah ada pendapatan. Yang ditetaskan adalah telor yang bentuknya sempurna agak lonjong dan besar.
  6. Untuk mempercepat berat badan dispiapkan Enzim, agar ayam anti penyakit disiapkan air Al-Kali yang semuanya serba buat sendiri dan murah.
  7. Setelah anakan umur 3 bulan dijual sebagai produk ayam pedaging organik.

Model ini akan mengalami percepatan eksponensial. Dalam 3 tahun total omzet penjualan bisa tembus Rp 3 miliar per bulan. Hanya dari ayam kampung organik.

Kambing Organik

Ketika kita mengembangkan kambing organik, maka kita memposisikan budidaya ini sebagai investasi atau tabungan. Model yang dikembangkan adalah sebagai berikut;

  1. Mulailah dari dua ekor kambing.
  2. Model bisnisnya, beli dua ekor, pelihara enam bulan, kemudian dijual. Setelah itu dibelikan lagi menjadi tiga ekor. Tiga ekor itu, pelihara lagi 6 bulan, kemudian jual. Dan hasil penjualannya dibelikan kambing lagi menjadi 5 ekor. Kemudian 5 ekor itu dipelihara lagi 6 bulan, kemudian jual. Hasil penjualannya dibelikan lagi menjadi 8 ekor, dan seterusnya. Ada saatnya saat penjualan terjadi salah satunya mesti wajib pas dengan idul adha, sehingga mendapat harga yang sangat optimal.
  3. Yang dipelihara adalah kambing jantan jenis kambing Kacang. Kenapa kambing Kacang, karena mudah jualnya, pakan tidak rewel dan tidak mudah sakit.
  4. Pasarnya adalah tukang sate kambing.

Modal ini juga akan mengalami percepatan eksponensial. Dalam enam tahun, jumlah kambing bisa mencapai 1.000 ekor. Dari kambing kita ada pendapatan utama, yaitu dari kohe dan air kencing kambing.

Sapi Organik

Budidaya sapi organik mempunya pola yang sama dengan Kambing. Cuma bedanya;

  1. Sapi dipelihara selama 1 tahun, atau dijual pas idul adha.
  2. Yang kita pelihara sapi jantan jenis apa saja.
  3. Awali dengan 2 ekor sapi, pelihara 1 tahun, jual pas idul adha. Hasil penjualan untuk beli sapi jadi 4 ekor. Begitu seterusnya.
  4. Dari sapi, kita juga dapat pendapatan pokok dari kohe dan kencing sapi.

Tahap Awal Fokus Ayam Kampung Organik

Untuk bisa sukses di peternakan organik, yang paling reslistis dimulai dari Ayam Kampung Organik. Kenapa mesti dimulai dari Ayam Kampung? Begini penjelasannya;

  1. Dari ayan kampung langsung ada pendapatan jangka pendek. Pertama dari penjualan telor yang mutunya tidak memadahi. Kedua dari penjualan DOC. Jadi pada bulan pertama langsung ada pendapatan.
  2. Mudah dalam budidaya. Karena memelihara ayam kampung sudah mengkultur di dalam tatanan sosial masyarakat Indonesia. Jadi nyaris tidak ada kesulitan yang berarti.
  3. Investasinya murah. Membangun budidaya ayam kampung organik mesti serba murah. Kandang dibangun dari kayu bekas, tempat pengolahan pakan juga dari drum bekas, dsb.
  4. Cepat panen. Umur Ayam Kampung organik untuk mencapai 0,8-1 Kg hanya butuh waktu 3 bulan.(bersambung … )

*) Guntoro Soewarno, Peneliti di Institut Pengembangan Masyarakat (Ipama), satu perusahaan konsultan pemberdayaan masyarakat di bawah PT Aurora Alpha Centauri.

Ipama membuka diri untuk berkolaborasi dengan lembaga pemerintah, BUMN, perusahaan swasta, LSM lokal, perorangan dan lembaga lainnya yang mempunyai misi yang sama dengan Ipama. Bagi yang ingin berkolaborasi dalam program-program Ipama bisa menghubungi admin; Email : Infoipama@gmail.com dan whatsapp : 0817422383

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top